Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Indonesia
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI INDONESIA
1. Zaman Pra-Yunani Kuno (abad XV–VII SM)
Berkisar antara empat juta tahun sampai dua puluh ribu tahun SM, disebut sebagai zaman batu, karena pada masa itu manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Pada abad ke XV sampai VI SM, manusia telah menemukan besi, tembaga dan perak untuk berbagai peralatan. Pada abad ke VI SM di Yunani lahirlah filsafat, disebut the greek miracle yang artinya suatu peristiwa yang ajaib. Beberapa faktor yang mendasari lahirnya filsafat di Yunani, yaitu mitologi bangsa Yunani, kesusastraan Yunani, dan pengaruh ilmu pengetahuan .
2. Zaman Yunani Kuno (abad VII-II SM)
Zaman Yunani Kuno merupakan zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya yang bisa menumbuhkan sikap kritis yang menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir yang terkenal. Sikap kritis ini yang menjadikan cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern yaitu sikap an inquiring (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis).
Beberapa tokoh filsuf yang terkenal pada masa ini ialah:
a) Thales (625-548 SM).Thales mengemukakan bahwa arkhe (asal alam semesta) adalah air karena tidak ada kehidupan tanpa air. Terdapat tiga alasan munculnya arkhe yaitu (1) Pertanyaan yang signifikan, (2) munculnya konsep tentang perkembangan, evolusi (proses perubahan dari generasi ke generasi secara lambat-lama) dan genensis, dan (3) munculnya pertanyaan dari masyarakat intelektual yang berpikir lebih maju.
b) Phytagoras (580-500 SM).Phytagoras mengatakan bahwa bumi itu bundar dan tidak datar dan pada saat itu juga beliau telah membentuk lembaga pendidikan yang dikenal dengan sebutan Phytagoras Society.
c) Socrates (470-399 SM).Yang terkenal pada masa itu ialah metode yang diajukan oleh Socrates yaitu metode Maleutike Tekhne (ilmu kebidanan) yaitu suatu metode dialektika untuk melahirkan kebenaran.
d )Democritus (460-370 SM).Democristus dikenal sebagai bapak atom karena jasanya yang telah memperkenalkan konsep atom.
e) Plato (427-347 SM).Beliau merupakan filsuf yang pertama kali membangkitkan persoalan being (hal ada) dan mempertentangkannya dengan becoming (menjadi). Di mana tujuannya sebagai cara untuk mencari dasar kebenaran pengetahuan.
f) Aristoteles (384-322 SM). Tiga bidang ajaran Aristoteles. Pertama, metafisika yang merupakan studi tentang being as being (ada sebagai ada). Yang dimaksud being ialah mencakup segala sesuatu, dan didalam ilmu pengetahuan mempelajari sesuatu hal yang memiliki karakteristik tertentu. Kedua, logika yang didasarkan atas syllogisme (susunan pikir). Ketiga, bidang Biologi. Aristoteles melakukan observasi terhadap telur ayam sampai terbentuknya kepala ayam dan melakukan pemeriksaan anatomi badan hewan. Prioritas utama ialah aspek observasi sebagai suatu sarana untuk membuktikan kebenaran sesuatu hal.
3. Zaman Pertengahan/Middle Age (abad II-XIV M)
Zaman ini ditandai dengan tampilnya theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Hampir semua ilmuan adalah para theolo sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa itu adalah ancilla theologia yang artinya abdi agama.
Antara tahun 600-700 M yang menjadi obor kemajuan ilmu pengetahuan berada di peradapan dunia Islam seperti di bidang ilmu kedokteran dan ilmu alam. Adapun tiga bidang sumbangan sarjana Islam yaitu menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani dan menyebar luaskannya sedemikian rupa sehingga dapat dikenal dunia barat, memperluas pengamatan dalam lapangan ilmu kedoteran, obat-obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi, dan ilmu tumbuh-tumbuhan, serta menegaskan system decimal dan dasar-dasar aljabar.
Pada zaman pertengahan oleh para ilmuwan sering dinamakan Abad Kegelapan. Hal ini disebabkan perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah ada sejak zaman Yunani-Romawi menjadi terhenti di Eropa.
Pada waktu itu agama Kristen berkembang di Eropa. Kekuasaan gereja begitu dominan dan sangat menentukan kehidupan di Eropa. Semua kehidupan harus diatur dengan doktrin gereja atau hukum dan ketentuan Tuhan. Gereja tidak memberikan kebebasan berpikir. Hal ini telah menyebabkan kemunduran bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Zaman Renaissance
Renaissance ditandai sebagai era kebangitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Pada zaman ini manusia disebut sebagai animal rationale karena pemikiran manusia pada masa itu sudah bebas dan berkembang sehingga banyak penemuan-penemuan ilmu modern yang dirintis oleh tokoh-tokoh ilmuwan.
a) Roger Bacon (1214-1294). Menurut beliau bahwa pengalaman (empirik ) menjadi landasan utama diawal dan akhir bagi semua ilmu pengetahuan.
b) Copernicus (1473-1543). Menurut beliau bahwa bumi dan planet semuanya mengelilingi matahari sehingga matahari menjadi pusat (heliosentrisisme)
c) Tyco Brahe (1546-1601). Berdasarkan penemuan bintang supernova oleh Brahe, maka telah menggugurkan pandangan bahwa angkasa tidak akan berubah sepanjang masa dan bentuknya akan tetap abadi. Penemuan ini juga membuktikan bahwa benda-benda angkasa tidak menempel pada crytaline spheres, tetapi datang dari tempat yang sebelumnya tidak dapat dilihat untuk kemudian menghilang lagi.
d) Johanes Kepler (1571-1630). Penelitiannya menemukan hukum tentang gerak benda angkasa, yaitu orbit planet mengelilingi matahari berbentuk elips, dalam waktu yang sama, garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi bidang yang luasnya sama,
e) Galileo Galilei (1564- 1642).Ia berpendapat bahwa planet-planet tidak memancarkan cahaya sendiri, melainkan memantulkan cahaya dari matahari.
5. Zaman Modern
zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Zaman modern sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Sumber pokok yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa dengan pesat, yaitu hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung Liberia dengan negara Perancis, terjadinya Perang Salib dari tahun 1100-1300, dan jatuhnya Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453.Zaman modern sesungguhnya sudah di rintis sejak zaman Renaissance. Tokoh yang terkenal sebagai bapak filsafat modern adalah Rene Descartes. Rene Descartes juga sebagai bapak ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti adalah sytem koordinat yang terdiri atas dua garis lurus X dan Y dalam bidang datar.
Isaac Newton dengan temuannya teori grafitasi. Charles Darwin dengan teorinya struggle for live ( perjuangan untuk hidup ). J.J Thompson dengan temuannya electron. Berikut penjelasan sekilas dari filsuf-filsuf tersebut.
a) Rene Descartes, dia juga dikenal sebagai Renatus Cartesius. Ia adalah seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Karyanya yang terpenting ialah Discours de la méthode (1637) dan Meditationes de prima Philosophia (1641). Descartes, kadang dipanggil “Penemu Filsafat Modern” dan “Bapak Matematika Modern”. Pemikirannya membuat sebuah revolusi falsafi di Eropa karena pendapatnya yang revolusioner bahwa semuanya tidak ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir.
Hasil pemikirannya berupa konsep “Aku berpikir maka aku ada (I think, therefore I am). Meski paling dikenal karena karya-karya filosofinya, dia juga telah terkenal sebagai pencipta sistem koordinat Kartesius, yang mempengaruhi perkembangan kalkulus modern.
b) Isaac Newton, berperan dalam ilmu pengetahuan modern terutama penemuannya dalam tiga bidang, yaitu teori gravitasi, perhitungan calculus, dan optika. Ketiga bidang tersebut dapat di uraikan secara singkat adalah sebagai berikut.
(1) Teori gravitasi adalah perbincangan lanjutan mengenai soal pergerakan yang telah di rintis oleh Galileo Dan Kepper. Galileo mempelajari pergerakan dengan lintasan lurus. Kepper mempelajari pergerakan lintasan tertutup atau elips.
Berdasarkan perhitungan yang di ajukan oleh keppler menunjukkan bahwa tentu ada factor penyebab mengapa planet tidak mengikuti pergerakan dengan lintasan lurus. Dugaan sementara penyebab ditimbulkan oleh matahari yang menarik bumi atau antara matahari dengan bumi ada gaya saling tarik menarik. Persoalan itu menjadi obsesi Newton, namun ia menghadapi berbagai kesukaran. Perhitungan besarnya bumi dan matahari belum di ketahui. Newton belum mengetahui bahwa pengaruh benda pada benda yang lain dapat dipandang dan dihitung dari pusat titik berat benda-benda tadi.
Setelah kedua hal ini di ketahui oleh Newton, barulah ia dapat menyusun teori gravitasi. Dalam teori gravitasi planet tidak bergerak lurus, namun mengikuti lintasan elips, karena adanya pengaruh gravitasi, yaitu kekuatan yang selalu akan timbul jika ada dua benda berdekatan.
(2) Perhitungan calculus, yaitu hubungan antara X dan Y. kalau X bertambah, maka Y akan bertambah pula, tetapi menurut ketentuan yang tetap atau teratur. Cara perhitungan calculus ini banyak manfaatnya untuk menghitung berbagai hubungan antara dua atau lebih hal yang berubah, bersama dengan ketentuan yang teratur.
(3) Optika atau mengenai cahaya. Jika cahaya matahari di lewatkan sebuah prisma, maka cahaya asli yang kelihatannya homogeny menjadi terbias antara merah sampai ungu, menjadi pelangi. Kemudian kalau pelangi itu di lewatkan sebuah prisma lainnya yang terbalik, maka pelangi terkumpul kembali menjadi cahaya homogen. Dengan demikian dapat di buktikan bahwa cahaya itu sesungguhnya terdiri atas komponen yang terbentang antara merah dan ungu.
c) Charles Darwin, dikenal sebagai penganut teori evolusi yang fanatik. Darwin menyatakan bahwa perkembangan yang terjadi pada makhluk di bumi terjadi karena seleksi alam. Teori yang terkenal ada struggle for life ( perjuangan untuk hidup ). Darwin berpendapat bahwa perjuangan untuk hidup berlaku pada setiap kumpulan makhluk hidup yang sejenis, karena meskipun sejenis namun tetap menampilkan kelainan-kelainan kecil. Makhluk hidup yang berkelainan kecil itu menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan.
6. Zaman kontemporer
perbedaan antara zaman modern dengan zaman kontemporer yaitu pada zaman modern era perkembangan ilmu berawal sejak abad ke-15, sedangkan zaman kontemporer adalah era perkembangan terakhir yang terjadi hingga sekarang. Perkembangan ilmu di zaman ini meliputi hampir seluruh bidang ilmu dan teknologi, ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, hukum, dan politik serta ilmu-ilmu eksakta seperti fisika, kimia, dan biologi serta aplikasi-aplikasinya di bidang teknologi rekayasa genetika, informasi, dan komunikasi.
1. Zaman Pra-Yunani Kuno (abad XV–VII SM)
Berkisar antara empat juta tahun sampai dua puluh ribu tahun SM, disebut sebagai zaman batu, karena pada masa itu manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Pada abad ke XV sampai VI SM, manusia telah menemukan besi, tembaga dan perak untuk berbagai peralatan. Pada abad ke VI SM di Yunani lahirlah filsafat, disebut the greek miracle yang artinya suatu peristiwa yang ajaib. Beberapa faktor yang mendasari lahirnya filsafat di Yunani, yaitu mitologi bangsa Yunani, kesusastraan Yunani, dan pengaruh ilmu pengetahuan .
2. Zaman Yunani Kuno (abad VII-II SM)
Zaman Yunani Kuno merupakan zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya yang bisa menumbuhkan sikap kritis yang menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir yang terkenal. Sikap kritis ini yang menjadikan cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern yaitu sikap an inquiring (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis).
Beberapa tokoh filsuf yang terkenal pada masa ini ialah:
a) Thales (625-548 SM).Thales mengemukakan bahwa arkhe (asal alam semesta) adalah air karena tidak ada kehidupan tanpa air. Terdapat tiga alasan munculnya arkhe yaitu (1) Pertanyaan yang signifikan, (2) munculnya konsep tentang perkembangan, evolusi (proses perubahan dari generasi ke generasi secara lambat-lama) dan genensis, dan (3) munculnya pertanyaan dari masyarakat intelektual yang berpikir lebih maju.
b) Phytagoras (580-500 SM).Phytagoras mengatakan bahwa bumi itu bundar dan tidak datar dan pada saat itu juga beliau telah membentuk lembaga pendidikan yang dikenal dengan sebutan Phytagoras Society.
c) Socrates (470-399 SM).Yang terkenal pada masa itu ialah metode yang diajukan oleh Socrates yaitu metode Maleutike Tekhne (ilmu kebidanan) yaitu suatu metode dialektika untuk melahirkan kebenaran.
d )Democritus (460-370 SM).Democristus dikenal sebagai bapak atom karena jasanya yang telah memperkenalkan konsep atom.
e) Plato (427-347 SM).Beliau merupakan filsuf yang pertama kali membangkitkan persoalan being (hal ada) dan mempertentangkannya dengan becoming (menjadi). Di mana tujuannya sebagai cara untuk mencari dasar kebenaran pengetahuan.
f) Aristoteles (384-322 SM). Tiga bidang ajaran Aristoteles. Pertama, metafisika yang merupakan studi tentang being as being (ada sebagai ada). Yang dimaksud being ialah mencakup segala sesuatu, dan didalam ilmu pengetahuan mempelajari sesuatu hal yang memiliki karakteristik tertentu. Kedua, logika yang didasarkan atas syllogisme (susunan pikir). Ketiga, bidang Biologi. Aristoteles melakukan observasi terhadap telur ayam sampai terbentuknya kepala ayam dan melakukan pemeriksaan anatomi badan hewan. Prioritas utama ialah aspek observasi sebagai suatu sarana untuk membuktikan kebenaran sesuatu hal.
3. Zaman Pertengahan/Middle Age (abad II-XIV M)
Zaman ini ditandai dengan tampilnya theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Hampir semua ilmuan adalah para theolo sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa itu adalah ancilla theologia yang artinya abdi agama.
Antara tahun 600-700 M yang menjadi obor kemajuan ilmu pengetahuan berada di peradapan dunia Islam seperti di bidang ilmu kedokteran dan ilmu alam. Adapun tiga bidang sumbangan sarjana Islam yaitu menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani dan menyebar luaskannya sedemikian rupa sehingga dapat dikenal dunia barat, memperluas pengamatan dalam lapangan ilmu kedoteran, obat-obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi, dan ilmu tumbuh-tumbuhan, serta menegaskan system decimal dan dasar-dasar aljabar.
Pada zaman pertengahan oleh para ilmuwan sering dinamakan Abad Kegelapan. Hal ini disebabkan perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah ada sejak zaman Yunani-Romawi menjadi terhenti di Eropa.
Pada waktu itu agama Kristen berkembang di Eropa. Kekuasaan gereja begitu dominan dan sangat menentukan kehidupan di Eropa. Semua kehidupan harus diatur dengan doktrin gereja atau hukum dan ketentuan Tuhan. Gereja tidak memberikan kebebasan berpikir. Hal ini telah menyebabkan kemunduran bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Zaman Renaissance
Renaissance ditandai sebagai era kebangitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Pada zaman ini manusia disebut sebagai animal rationale karena pemikiran manusia pada masa itu sudah bebas dan berkembang sehingga banyak penemuan-penemuan ilmu modern yang dirintis oleh tokoh-tokoh ilmuwan.
a) Roger Bacon (1214-1294). Menurut beliau bahwa pengalaman (empirik ) menjadi landasan utama diawal dan akhir bagi semua ilmu pengetahuan.
b) Copernicus (1473-1543). Menurut beliau bahwa bumi dan planet semuanya mengelilingi matahari sehingga matahari menjadi pusat (heliosentrisisme)
c) Tyco Brahe (1546-1601). Berdasarkan penemuan bintang supernova oleh Brahe, maka telah menggugurkan pandangan bahwa angkasa tidak akan berubah sepanjang masa dan bentuknya akan tetap abadi. Penemuan ini juga membuktikan bahwa benda-benda angkasa tidak menempel pada crytaline spheres, tetapi datang dari tempat yang sebelumnya tidak dapat dilihat untuk kemudian menghilang lagi.
d) Johanes Kepler (1571-1630). Penelitiannya menemukan hukum tentang gerak benda angkasa, yaitu orbit planet mengelilingi matahari berbentuk elips, dalam waktu yang sama, garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi bidang yang luasnya sama,
e) Galileo Galilei (1564- 1642).Ia berpendapat bahwa planet-planet tidak memancarkan cahaya sendiri, melainkan memantulkan cahaya dari matahari.
5. Zaman Modern
zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Zaman modern sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Sumber pokok yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa dengan pesat, yaitu hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung Liberia dengan negara Perancis, terjadinya Perang Salib dari tahun 1100-1300, dan jatuhnya Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453.Zaman modern sesungguhnya sudah di rintis sejak zaman Renaissance. Tokoh yang terkenal sebagai bapak filsafat modern adalah Rene Descartes. Rene Descartes juga sebagai bapak ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti adalah sytem koordinat yang terdiri atas dua garis lurus X dan Y dalam bidang datar.
Isaac Newton dengan temuannya teori grafitasi. Charles Darwin dengan teorinya struggle for live ( perjuangan untuk hidup ). J.J Thompson dengan temuannya electron. Berikut penjelasan sekilas dari filsuf-filsuf tersebut.
a) Rene Descartes, dia juga dikenal sebagai Renatus Cartesius. Ia adalah seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Karyanya yang terpenting ialah Discours de la méthode (1637) dan Meditationes de prima Philosophia (1641). Descartes, kadang dipanggil “Penemu Filsafat Modern” dan “Bapak Matematika Modern”. Pemikirannya membuat sebuah revolusi falsafi di Eropa karena pendapatnya yang revolusioner bahwa semuanya tidak ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir.
Hasil pemikirannya berupa konsep “Aku berpikir maka aku ada (I think, therefore I am). Meski paling dikenal karena karya-karya filosofinya, dia juga telah terkenal sebagai pencipta sistem koordinat Kartesius, yang mempengaruhi perkembangan kalkulus modern.
b) Isaac Newton, berperan dalam ilmu pengetahuan modern terutama penemuannya dalam tiga bidang, yaitu teori gravitasi, perhitungan calculus, dan optika. Ketiga bidang tersebut dapat di uraikan secara singkat adalah sebagai berikut.
(1) Teori gravitasi adalah perbincangan lanjutan mengenai soal pergerakan yang telah di rintis oleh Galileo Dan Kepper. Galileo mempelajari pergerakan dengan lintasan lurus. Kepper mempelajari pergerakan lintasan tertutup atau elips.
Berdasarkan perhitungan yang di ajukan oleh keppler menunjukkan bahwa tentu ada factor penyebab mengapa planet tidak mengikuti pergerakan dengan lintasan lurus. Dugaan sementara penyebab ditimbulkan oleh matahari yang menarik bumi atau antara matahari dengan bumi ada gaya saling tarik menarik. Persoalan itu menjadi obsesi Newton, namun ia menghadapi berbagai kesukaran. Perhitungan besarnya bumi dan matahari belum di ketahui. Newton belum mengetahui bahwa pengaruh benda pada benda yang lain dapat dipandang dan dihitung dari pusat titik berat benda-benda tadi.
Setelah kedua hal ini di ketahui oleh Newton, barulah ia dapat menyusun teori gravitasi. Dalam teori gravitasi planet tidak bergerak lurus, namun mengikuti lintasan elips, karena adanya pengaruh gravitasi, yaitu kekuatan yang selalu akan timbul jika ada dua benda berdekatan.
(2) Perhitungan calculus, yaitu hubungan antara X dan Y. kalau X bertambah, maka Y akan bertambah pula, tetapi menurut ketentuan yang tetap atau teratur. Cara perhitungan calculus ini banyak manfaatnya untuk menghitung berbagai hubungan antara dua atau lebih hal yang berubah, bersama dengan ketentuan yang teratur.
(3) Optika atau mengenai cahaya. Jika cahaya matahari di lewatkan sebuah prisma, maka cahaya asli yang kelihatannya homogeny menjadi terbias antara merah sampai ungu, menjadi pelangi. Kemudian kalau pelangi itu di lewatkan sebuah prisma lainnya yang terbalik, maka pelangi terkumpul kembali menjadi cahaya homogen. Dengan demikian dapat di buktikan bahwa cahaya itu sesungguhnya terdiri atas komponen yang terbentang antara merah dan ungu.
c) Charles Darwin, dikenal sebagai penganut teori evolusi yang fanatik. Darwin menyatakan bahwa perkembangan yang terjadi pada makhluk di bumi terjadi karena seleksi alam. Teori yang terkenal ada struggle for life ( perjuangan untuk hidup ). Darwin berpendapat bahwa perjuangan untuk hidup berlaku pada setiap kumpulan makhluk hidup yang sejenis, karena meskipun sejenis namun tetap menampilkan kelainan-kelainan kecil. Makhluk hidup yang berkelainan kecil itu menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan.
6. Zaman kontemporer
perbedaan antara zaman modern dengan zaman kontemporer yaitu pada zaman modern era perkembangan ilmu berawal sejak abad ke-15, sedangkan zaman kontemporer adalah era perkembangan terakhir yang terjadi hingga sekarang. Perkembangan ilmu di zaman ini meliputi hampir seluruh bidang ilmu dan teknologi, ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, hukum, dan politik serta ilmu-ilmu eksakta seperti fisika, kimia, dan biologi serta aplikasi-aplikasinya di bidang teknologi rekayasa genetika, informasi, dan komunikasi.